Senin, 13 Juni 2016

TRAGEDI TANJUNG PRIOK

● PEMBANTAIAN UMAT ISLAM OLEH SUHARTO.. !!!





Pemerintahan Soeharto banyak diwarnai peristiwa-peristiwa yang memakan korban jiwa, ribuan anak bangsa disembeLih untuk meLanggengkan kekuasaan sang jendraL Besar yg terutama mengarah terhadap umat Islam.
Ini tentu tidak lepas dari “pesan” dan intervensi asing tentang apa yang disebut “politik menekan Islam” dikarenakan balas jasa Soeharto kpd Asing yg teLah membantunya naik ke tampuk kekuasaan RI 1.



SeteLah periode 1965-1975 adaLah pembersihan "orang orang kiri" , soeharto masih kurang nyaman dg makin banyak nya geLiat gerakan isLam yg makin genjar oLeh mahasiswa dan keLompok keLompok isLam seperti NU & Muhammadiyah.
Maka pada tahun 1975 - 1990 adaLah masa keLam bagi umat isLam di tangan Rezim Otoriter Soeharto.... dimana umat isLam di kekang dan di intimidasi.
PerkumpuLan isLam banyak yg ditutup dan diLarang hingga terjadi pembajakan Garuda Indonesia di WoyLa oLeh orang yg menamakan "keLompok jihad isLam".


Kasus pembajakan Garuda Indonesia di woyLa bukan membuat Rezim Soeharto sadar TAPI malah membuat smakin membenci gerakan isLam ... hingga tahun 1980 pemerintahan REZIM SOEHARTO RESMI MELARANG PEMAKAIAN JILBAB DI KAMPUS KAMPUS  
dan ini di tentang banyak tokoh isLam . MuLai dari gerakan damai kampus yg di motori cak Nun (MH. Ainun Najib) hingga gerakan demo diLuar kampus .



Kasus Tanjung Priok ini menjadi hal yang menarik. Karena tidak ada pernyataan tentang cita-cita Negara Islam yang disampaikan dalam ceramah-ceramah di Tanjung Priok. Yang disampaikan oleh para mubaligh di sana hanyalah ceramah-ceramah tajam dengan satu dua kata menyentil kebijakan penguasa. 

Mereka mengecam kebijakan pemerintah yang dirasa menyudutkan umat Islam. Diantaranya adalah larangan memakai jilbab, serta masalah kesenjangan sosial antara pribumi dengan non-pribumi. 

Dalam buku "Tanjung Priok Berdarah: Tanggung Jawab Siapa? Kumpulan Data dan Fakta" (PSPI, 1998 : 26) dijelaskan bahwa proses terjadinya tragedi Priok pada hari Senin, 10 September 1984 ketika seorang petugas yang sedang menjalankan tugasnya di daerah Koja, dihadang dan kemudian dikeroyok oleh sekelompok pemuda yg habis puLang dari majLis pengajian umar Biki yg sdh muak dengan Rezim otoriter suharto yg smakin mengekang kebebasan umat isLam.

Petugas keamanan berhasil menyelamatkan diri, tetapi sepeda motornya dibakar oleh para pemuda yg puLang dari majLis. Aparat keamanan pun menangkap empat orang pelakunya untuk keperluan pengusutan dan penuntutan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 
Untuk mengetahui nasib keempat orang yang ditahan, majLis umar biki & masyarakat sepakat bergerak ke kantor Kodim utk menanyakan keadaan 4 jamaah dan oRang kampung setempat tadi. Tetapi permintaan mereka ditolak oLeh kodim.



Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 12 September 1984. Pada saat itu, di Masjid Rawabadak berlangsung ceramah agama tanpa izin (karena jaman Soeharto tiap mau ceramah jumat atau apapun harus Lapor kodim duLu nama dan materi ceramah) habis shoLat subuh yg isinya antara Lain menanyakan yg terjadi dg 4 pemuda kampung yg juga jammah masjid Rawa Badak.
Penceramahnya antara lain Amir Biki, Syarifin Maloko, M. Nasir, tidak pernah diketahui keberadaannya setelah peristiwa malam itu. Kemudian, aparat keamanan menerima telepon dari Amir Biki yang berisi ancaman demo besar besaran apabila tdk ada kejeLasan 4 pemuda tadi dan ke-4 tahanan tidak dibebaskan. 

Setelah itu, sekitar 1500 orang jamaah masjud dan warga kampung tanjung pRiok menuju Polres dan Kodim. Hal ini senada dengan apa yang dijelaskan dalam buku Perjalanan Sang Jenderal Besar Soeharto 1921-2008 (Santosa, 2008:170) yang menjelaskan bahwa Amir Biki yang memimpin massa menuju Kodim untuk menuntut pembebasan mereka yang ditahan. 

Umar Biki berpesan agar selama perjalanan, massa jangan membuat anarkis. Tapi kegiatan ini tidak diikuti oleh para mubaligh lain karena mereka sudah diingatkan agar tidak keluar dari pusat pengajian tapi tetap ustad mubaLig lain ikut demo.

Sampai di depan Polres Jakarta Utara massa dihadang aparat bersenjata. Jarak antara massa dengan aparat sangat dekat, kira-kira lima meter. Tidak ada dialog antara Amir Biki dengan aparat. Lima belas orang petugas keamanan menghambat kerumunan atau gerakan massa tersebut. 

Regu keamanan berusaha membubarkan massa dengan secara persuasif, namun dijawab dengan teriakan-teriakan takbir yang membangkitkan emosi dan keberingasan massa. Massa terus maju mendesak satuan keamanan sambil mendirong aparat keamanan.

Tak berapa lama ada komando untuk mundur. Pasukan terlihat mundur kira-kira 10 meter. Lalu ada komando “tembak”. Dalam jarak yang sudah membahayakan, regu keamanan mulai memberikan tembakan peringatan dan tidak dihiraukan. Tembakan diarahkan ke tanah dan kaki penyerang, korban pun tidak dapat dihindari.

Aparat yang bersenjata itu menghujani tembakan terhadap ribuan massa dengan leluasa. Teriakan takbir dan minta tolong tidak dihiraukan.
Mereka yang berada di barisan depan bertumbangan bersimbah darah. Yang masih selamat melarikan diri. Ada juga yang tiarap, menghindari sasaran-sasaran peluru. Beberapa truk datang untuk mengangkut tubuh-tubuh korban dan menguburkan jadi satu Liang di tempat pembuangan sampah sekitar Tanjung Priok.

Kemudian ke esokan harinya mushoLa dan masjid di serbu aparat keamanan bersenjata Lengkap dan kembaLi terjadi pembantaian di mushoLa yg dipimpin umar biki .

SeteLah Tragedi Tanjung pRiok tsb umat isLam makin di awasi Rezim Soeharto ... hingga oada tahun 1985 yerjadi Bom Birobudur karena smakon frustasi nya umat isLam atas kekangan Rezim otoriter ... dan saLah satu terdakwa adaLah AM. Fatwa yg sekarang jadi anggota DPR .
Hingga puncak nya pada Muktamar NU yg mencoba menggagaLkan gusdur untuk jadi Ketua NU.

Tapi saking asyiknya soeharto mengebiri umat isLam , pada periode tsb kaLangan NasionaLis yg sdikit tdk diperhatikan dikarenakan seteLah wafat nya Bung karno dikira sudah mati puLa gerakan NasionaLis tapi ternyata pada saat bersamaan anak BK yaitu Megawati muncuL ke panggung poLitik dan ini teLat di antisipasi Rezim Irde baru hingga seteLah mencoba menekan kalangan NasionaLis sdh terLambat dan berakhir tumbang nya Rezim otoriter Orde Baru dan ......








AlhamduLiLLah terseLamatkan Lah umat isLam dan Rakyat Indonesia khususnya dari cengkRaman diktaktor bengis Soeharto dg oRde Baru _nya ....











1 komentar:

  1. Best bets for soccer today - Sports Toto
    Today, we're going to 토토사이트 tell febcasino.com you casinosites.one a few key to checking into soccer betting apps. of the worrione.com most popular soccer betting options and which ones will poormansguidetocasinogambling

    BalasHapus